Klarifikasi Marinir: Lettu Laut Eko Damara Tewas Bunuh Diri di Papua

tentangkaltim.com – Korps Marinir TNI AL akhirnya angkat bicara terkait kematian Lettu Laut Eko Damara (30), seorang personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir. Pihak Marinir mengungkapkan bahwa Lettu Laut Eko tewas akibat bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (27/4/2024). Klarifikasi ini disampaikan setelah beberapa hari pihak Marinir diam terkait kematian Lettu Laut Eko.
Dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024), Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi menyatakan bahwa pihaknya sempat tidak jujur mengenai penyebab kematian Eko demi menjaga marwah keluarga. “Sebetulnya kami tidak ingin menyampaikan (kematian Eko) ini, tetapi berita simpang siur ke mana-mana, seolah Marinir diam saja. Tidak, kami berusaha lewat bawah,” kata Endi. “Ini hak jawab kami. Diamnya kami (sebelumnya) untuk jaga marwah dan martabat keluarga,” tambahnya.
Pihak keluarga sejak awal menilai ada kejanggalan dalam kematian Eko. Mereka mencurigai adanya bekas luka lebam dan sulutan api rokok pada jenazah Eko. “Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum,” kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya (39), di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.id.
Menurut Dedi, keluarga merasa aneh karena mendapat kabar yang berbeda-beda dari pejabat Korps Baret Ungu. Salah satu informasi yang diterima keluarga menyebutkan bahwa Eko bunuh diri dengan menembak kepala di pos komando taktis karena depresi akibat sakit malaria. Namun, informasi lain menyebutkan bahwa Eko meninggal bunuh diri di kamar tidur akibat terlilit utang. “Atas kecurigaan itu, keluarga memeriksa kondisi jenazah Eko sebelum akhirnya dimakamkan. Saat kami membuka kain kafan, kami menemukan bekas luka tembak dari atas telinga kanan tembus ke kening kiri,” ujar Dedi. Keluarga juga menemukan luka bakar seperti disulut api rokok di punggung Eko serta luka lebam di beberapa bagian tubuh.
Namun, pihak Marinir membantah adanya luka lebam dan sulutan api rokok tersebut dengan menghadirkan saksi-saksi di lokasi dalam konferensi pers. Dankormar Endi Supardi menjelaskan bahwa Lettu Laut Eko tewas di daerah operasi karena bunuh diri. Pada Sabtu (27/4/2024) siang WIT, Eko mendatangi ruang kesehatan di pos taktis Satgas Pamtas di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. “Lettu Laut Eko datang ke ruangan kesehatan, dan memerintahkan Prada (Mar) Hasan dan Pratu (Mar) Agus yang ada di tempat tersebut untuk keluar ruangan kesehatan. Jadi di dalam tuh sudah ada orang,” kata Endi.
Endi melanjutkan, Eko berdalih bahwa ia akan membersihkan ruangan kesehatan tersebut. Terdapat satu prajurit, Prada (Mar) Danu, yang hendak memasuki ruangan kesehatan, namun pintu dalam keadaan terkunci. Kemudian, pada pukul 13.07 WIT, terdengar suara letusan senjata satu kali dari dalam ruangan kesehatan. Satu menit berselang, salah satu prajurit mencoba melihat dari jendela dan mendapati Lettu Laut Eko sudah dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.