Urgensi Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan di Kalimantan Timur: Seruan Fitriani untuk Aksi Nyata


tentangkaltim.com

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Fitriani, menyuarakan keprihatinannya terkait krisis lingkungan yang semakin mendesak di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya di gedung DPRD Kaltim pada Selasa, 31 Oktober 2024, ia menyoroti dampak buruk dari eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali terhadap ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. “Kita harus memahami pentingnya keberlanjutan lingkungan. Jika terus-menerus mengeksploitasi sumber daya tanpa mempertimbangkan dampaknya, kita akan merasakan dampak negatifnya di masa depan,” ungkap Fitriani.

Fitriani menggarisbawahi bahwa deforestasi menjadi salah satu isu krusial yang harus segera ditangani di Kaltim. “Hutan kita adalah paru-paru dunia. Kita harus berkomitmen menjaga keberadaan hutan demi keberlanjutan ekosistem,” tegasnya. Ia mendukung penuh program penghijauan dan reforestasi yang diluncurkan pemerintah daerah dan berharap lebih banyak pihak terlibat dalam upaya tersebut.

Namun, apa langkah konkret yang telah diambil pemerintah daerah dalam menangani masalah deforestasi? Adakah kebijakan atau program spesifik yang dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan ini?

Selain itu, Fitriani menekankan pentingnya edukasi lingkungan bagi masyarakat. “Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih peduli dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan,” ujar Fitriani. Ia mengusulkan agar sekolah-sekolah di Kaltim mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulum mereka.

Dengan berbagai rencana yang telah disiapkan, Fitriani berharap Kaltim dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Saya yakin bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat mewujudkan Kaltim yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tuturnya. Fitriani pun optimis komitmen ini dapat menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Namun, dengan berbagai tantangan yang ada, bagaimana memastikan kolaborasi ini berjalan efektif? Adakah strategi khusus untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam inisiatif ini? adv

Berita Terkait

Top