Silpa Rp 6 Triliun di Akhir 2023: Hasanuddin Mas’ud Soroti Kinerja Pengelolaan Anggaran Kaltim


tentangkaltim.com

Akhir 2023 menjadi momen evaluasi yang menggugah perhatian publik di Kalimantan Timur. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) mencapai lebih dari Rp 6 triliun, angka yang mencerminkan tantangan besar dalam tata kelola keuangan daerah.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menilai fenomena ini menunjukkan kelemahan mendasar dalam perencanaan dan eksekusi anggaran.

“Jika Silpa besar, itu artinya kita belum bisa mengelola keuangan dengan baik,” ujarnya. Hasanuddin menyebut, rendahnya optimalisasi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program kerja jangka panjang menjadi salah satu penyebab utama.

Ia juga mengkritisi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang menurutnya belum maksimal dalam merealisasikan program yang telah direncanakan. Banyak program mandek di tengah jalan, menciptakan stagnasi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah belum memaksimalkan kinerja SKPD. Jika ini terus dibiarkan, anggaran untuk kesejahteraan rakyat hanya akan menjadi angka-angka tak bermakna,” tegas Hasanuddin.Hasanuddin juga menyoroti minimnya keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan dan pengawasan anggaran. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat dan legislator, untuk lebih proaktif dalam mengawal kebijakan anggaran daerah.

“Kami di DPRD ingin memastikan bahwa semua yang telah dialokasikan di APBD benar-benar terealisasi dan berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.Hasanuddin berharap, kepemimpinan Gubernur Kaltim periode 2025-2030 dapat menjawab tantangan ini dengan langkah-langkah strategis yang lebih terarah. Dengan kekuatan fiskal Kaltim yang mencapai lebih dari Rp 20 triliun, peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak boleh disia-siakan.

“Seharusnya, dana besar ini mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat. Sayangnya, pelaksanaan program yang tidak tuntas menjadi kendala utama. Kami ingin pengelolaan keuangan daerah dilakukan dengan akuntabilitas tinggi demi pembangunan yang sesuai kebutuhan masyarakat,” tambahnya.Angka Silpa yang mencengangkan bukan sekadar statistik, melainkan refleksi dari peluang besar yang harus dimanfaatkan. Hasanuddin menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem birokrasi dan tata kelola keuangan untuk menghindari pemborosan potensi daerah.

Kini, harapan masyarakat Kaltim tertuju pada langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk menjadikan provinsi ini tidak hanya kaya, tetapi juga maju dan sejahtera. adv

Berita Terkait

Top