DPRD Kaltim Dorong Perluasan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Kanker Serviks

tentangkaltim.com
Kanker serviks kini menjadi penyakit mematikan kedua tertinggi pada perempuan, setelah kanker payudara. Namun, penyakit ini dapat dicegah jika masyarakat lebih proaktif dalam melakukan vaksinasi HPV (human papillomavirus) dan deteksi dini. Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional, Selasa (12/11/2024).
Andi Satya, yang juga seorang dokter spesialis kandungan, mengungkapkan bahwa vaksinasi HPV telah menjadi bagian dari program vaksinasi di sekolah-sekolah. Vaksinasi yang diberikan sejak dini ini diharapkan dapat melindungi generasi muda dari risiko kanker serviks di masa depan.
Selain vaksinasi, Andi Satya juga menekankan pentingnya deteksi dini melalui dua metode yang dianggap efektif, yaitu pap smear dan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Kedua metode ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi tanda awal kanker serviks, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
Menurut legislator Fraksi Golkar ini, pada tahun 2023, program screening telah menjangkau antara 50 ribu hingga 70 ribu perempuan di Kalimantan Timur, namun cakupan tersebut masih perlu diperluas. Mengingat jumlah penduduk perempuan di Kaltim hampir mencapai dua juta orang, Andi Satya mengingatkan bahwa rendahnya jumlah kasus yang terdeteksi bisa jadi merupakan fenomena gunung es, dimana yang terdeteksi hanya sedikit karena cakupan pemeriksaan yang belum optimal.
Andi Satya berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya vaksinasi dan deteksi dini sebagai langkah preventif untuk mencegah kanker serviks. “Jika program ini terus didorong oleh pemerintah dan masyarakat mendukung, saya optimistis angka kanker serviks di Kalimantan Timur bisa ditekan,” tegasnya.
Politisi muda ini juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, untuk bekerjasama memperluas akses vaksinasi dan deteksi dini guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan terlindungi dari ancaman kanker serviks di masa depan. adv